Reporter Tribunnews.com Nur Febriana Trinugraheni melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pendiri dan mantan CEO FTX Sam Bankman Fried akan bersaksi di depan komite DPR AS pada 13 Desember, untuk bersaksi tentang runtuhnya pertukaran mata uang kriptonya.
Ketua Komite Jasa Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat AS, Maxine Waters, mengatakan pada Kamis (8/12/2022), bahwa dia siap untuk memanggil Bankman-Fried sebagai bagian dari penyelidikannya atas runtuhnya FTX.
Dalam pernyataan Jumat malam (9/12/2022), komite DPR AS mengatakan akan mendengar kesaksian dari CEO FTX yang baru diangkat John Ray dan Sam Bankman-Fried pada 13 Desember.
Baca juga: Departemen Kehakiman AS Lanjutkan Investigasi Penyebab Runtuhnya FTX
“Saya masih belum memiliki akses ke banyak data saya secara profesional atau pribadi. Jadi ada batasan untuk apa yang bisa saya katakan, dan saya tidak akan membantu seperti yang saya inginkan,” tulis Bankman-Fried pada hari Jumat, melalui akun Twitter-nya, yang dikutip dari Reuters.
“Tapi karena panitia masih merasa berguna, saya siap bersaksi pada tanggal 13 hari ini,” imbuhnya.
Sidang hybrid dijadwalkan pukul 10:00 ET (15:00 GMT) pada Selasa (13/12/2022), kata komite DPR AS.
Dalam beberapa minggu terakhir, otoritas AS telah mencari informasi dari investor dan calon investor di FTX, menurut dua sumber yang mengetahui permintaan tersebut. Sementara itu, jaksa dan regulator AS belum menuntut Bankman-Fried dengan kejahatan apa pun.
Pejabat Departemen Kehakiman AS bertemu minggu ini dengan pengawas yang ditunjuk pengadilan FTX, untuk memeriksa apakah ratusan juta dolar ditransfer secara tidak benar ke Bahama, tempat FTX berbasis, pada saat yang sama pertukaran crypto mengajukan kebangkrutan di Delaware, Amerika Serikat.
Baca juga: Sebelum berinvestasi di crypto, investor disarankan untuk memahami istilah Bitcoin Halving Day
Baik FTX maupun Departemen Kehakiman AS tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari laporan tersebut.
Sam Bankman Fried dan CEO perseteruan Binance
FTX mengajukan kebangkrutan bulan lalu dan Bankman-Fried mengundurkan diri sebagai kepala eksekutif, setelah para pedagang menarik $6 miliar dari platform tersebut dalam tiga hari.
Runtuhnya FTX semakin dalam karena saingan crypto exchange Binance meninggalkan kesepakatan penyelamatan.
Reuters merinci bulan lalu persaingan ketat antara Bankman-Fried dan CEO Binance Changpeng Zhao, yang pada bulan-bulan sebelum keruntuhan FTX telah bersaing memperebutkan pangsa pasar.
Ketegangan publik antara keduanya meletus lagi pada hari Jumat setelah serangkaian tweet diposting oleh Zhao.
Baca Juga: CEO Meninggal, Amber Crypto Exchange Bangkrut: Sponsorship Berakhir hingga PHK
Zhao mengatakan bahwa setelah Binance, investor awal di FTX, mencoba untuk keluar dari sahamnya lebih dari satu setengah tahun yang lalu, Bankman-Fried membuat “kritik menyakitkan” terhadap anggota tim Binance.
Binance menjual kembali sahamnya ke FTX tahun lalu.
Sebagai tanggapan, Bankman-Fried menulis: “Kami memulai percakapan tentang membeli Anda, dan kami memutuskan untuk melakukannya karena itu penting bagi bisnis kami. Anda mengancam akan pergi pada menit terakhir jika kami tidak memberikan tambahan ~$75 juta, ” kata Bankman -Fried.
“Anda tidak berhak menarik diri sebagai investor kecuali kami memilih untuk membeli Anda – sebagian besar token/ekuitas masih terkunci,” katanya.
Zhao kemudian menanggapi tweet Bankman-Fried dengan mengatakan, “Bukan itu intinya sekarang. Anda tidak dapat memaksa kami untuk menjual jika kami juga tidak mau. Ini bukan kontes atau pertarungan. Tidak ada yang menang.”