Laporan Reporter Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, CANBERRA – Australia sekarang menjadi pusat ATM crypto terbesar ke-4 di dunia, menggusur El Salvador, dengan 216 ATM crypto beroperasi di seluruh Australia tahun ini.
Diluncurkan dari Cointelegraph, El Salvador dikenal sebagai negara pertama yang melegalkan Bitcoin, mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar.
Sebagai bagian dari usahanya untuk menetapkan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, Presiden El Salvador Nayib Bukele memutuskan untuk memasang lebih dari 200 ATM crypto di seluruh negeri.
Langkah ini menjadikan El Salvador sebagai pusat ATM crypto terbesar ketiga setelah Amerika Serikat dan Kanada pada September 2021.
Namun, Spanyol dan Australia berhasil menggoyahkan posisi El Salvador dalam daftar pusat ATM crypto terbesar di dunia pada tahun 2022.
Pada Oktober 2022, Cointelegraph melaporkan Spanyol menjadi pusat ATM kripto terbesar ketiga setelah memasang 215 ATM kripto. Spanyol melanjutkan pemasangannya dan menjadi rumah bagi 226 ATM crypto awal tahun ini.
Hal itu membuat El Salvador terdegradasi ke peringkat keempat. Namun, posisi El Salvador sebagai pusat ATM crypto terbesar keempat berumur pendek, karena Australia telah meningkatkan pemasangan ATM crypto dalam beberapa bulan terakhir.
Dalam tiga bulan terakhir tahun 2022, Australia memiliki 99 ATM crypto, menurut data dari CoinATMRadar. Per 1 Januari 2023, Australia mencatat 219 ATM crypto aktif, mengalahkan El Salvador.
Baca juga: Penjualan Crypto Lemah, Presiden El Salvador Malah Beli Bitcoin Senilai Rp 225 Miliar
Australia mewakili 0,6 persen dari instalasi ATM crypto global. Jumlah total ATM crypto di seluruh dunia adalah 38.602, dimana 6.071 ATM dipasang pada tahun 2022.
Sementara itu, upaya Nigeria untuk menegakkan penggunaan mata uang digital bank sentral internal (CBDC), eNaira, memaksa pemerintah negara itu membatasi penarikan tunai ATM hingga $225 seminggu.
Baca juga: Investor Bitcoin Lonjakan, Jumlah ATM Kripto di Spanyol Lampaui El Salvador Mencapai 300 Unit
“Pelanggan harus didorong untuk menggunakan saluran alternatif (internet banking, aplikasi mobile banking, USSD, kartu/POS, eNaira, dll.) untuk melakukan transaksi perbankan mereka,” kata direktur pengawasan perbankan Nigeria, Haruna Mustafa.