Reporter Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Kinerja saham Tesla di pasar wall street tahun ini dikabarkan turun 55 persen, jauh tertinggal dari rivalnya seperti General Motors (GM), Ford, Apple dan Amazon.
Penurunan tersebut bahkan membuat Tesla menjadi pembuat supercar dengan performa terburuk di tahun 2022, di antara produsen mobil dan perusahaan teknologi.
Pasalnya, hilangnya kepercayaan investor terhadap kinerja Elon Musk, kebijakan kontroversial yang diambil Musk, salah satunya dengan menjual puluhan juta saham Tesla Inc, baru-baru ini memicu reaksi negatif dari investor.
Baca juga: Harga saham Tesla anjlok 28 persen sejak Elon Musk mengambil alih Twitter
Aktifnya penjualan saham yang dilakukan Musk setelah miliarder kondang ini mengakuisisi Twitter pada akhir Oktober lalu, tercatat sepanjang tahun 2022 Elon Musk sudah dua kali menjual saham Tesla.
Penjualan pertama dilakukan Musk pada November lalu, Musk mengungkapkan telah menjual 19,5 juta saham Tesla seharga $3,95 miliar atau Rp61 triliun (kurs satuan Rp 15.623) setelah menyelesaikan akuisisi platform media sosial Twitter senilai $44 miliar.
Sedangkan penjualan kedua dilakukan pada Kamis (15/12/2022), dengan menjual 22 juta saham Tesla atau senilai US$3,58 miliar atau setara Rp54,6 triliun.
Meski Musk tidak membeberkan alasan penjualan saham Tesla, pelaku pasar yakin penjualan itu dilakukan untuk menutupi pembayaran akuisisi merger Twitter. Pernyataan tersebut juga didukung dengan adanya isu terkait turunnya aset Elon Musk.
Alasan tersebut membuat investor mulai kehilangan kepercayaan pada Musk. Mereka juga secara terbuka mengkritik Musk dengan memanggilnya untuk keluar dari perusahaan Tesla dan beralih ke Twitter.
“Elon meninggalkan Tesla dan Tesla tidak memiliki CEO yang bekerja,” kata KoGuan Leo, pemegang saham individu terbesar ketiga Tesla.
Gary Black, pemegang saham terbesar di Tesla, juga menyampaikan keluhan serupa. Melalui media sosialnya, Garu men-tweet kekesalannya pada Musk. Dia mengkritik tindakan Musk dan mengatakan bahwa kebijakan Musk berpotensi menjatuhkan Tesla, yang menyebabkan kerugian yang lebih dalam.
Baca juga: Lampu Belakang Tak Berfungsi, Tesla Recall Lebih dari 300.000 Mobil
“Dia akan segera menyadari bahwa pandangan politiknya yang terpolarisasi memengaruhi persepsi pelanggan terhadap $TSLA EVs,” cuit Gary Black.
Reaksi negatif yang diberikan investor turut membuat nilai saham Tesla yang diperdagangkan di pasar Wall Street turun 1,4 persen menjadi 155,88 dolar AS per saham pada Kamis (15/12/2022), terendah sejak 18 November 2020.
Goldman Sachs bahkan memangkas perkiraan harga saham Tesla dan menurunkan perkiraan pengiriman dan margin kotor Tesla untuk kuartal keempat, dengan alasan arus pasokan dan permintaan yang lebih lemah hingga 2022.