Reporter Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Pertukaran Cryptocurrency Binance mengumumkan inisiatif baru, untuk membantu mendanai pemain industri crypto yang berjuang untuk keluar dari kebangkrutan.
Melalui unggahan di laman blognya, Binance mengatakan akan mengeluarkan dana baru senilai satu miliar dolar AS atau sekitar Rp 15 triliun (dengan kurs Rp 15.693) sebagai komitmen awal untuk membantu mendanai para pelaku industri kripto yang berjuang untuk mendapatkannya. keluar dari ambang kebangkrutan.
Jumlah pembiayaan dilaporkan bisa meningkat menjadi US$2 miliar jika diperlukan.
Baca juga: Binance Mengajukan Penawaran Pembelian Lain untuk Perusahaan Digital Voyager Crypto yang Bangkrut
Program ini direncanakan berlangsung sekitar enam bulan, meski baru diluncurkan, saat ini Binance mendapat dukungan lebih dari 150 perusahaan.
Termasuk raksasa investasi crypto Jump Crypto, Polygon Ventures, dan Animoca Brands dilaporkan telah berkomitmen untuk menggelontorkan bailout sebesar 50 juta dolar AS.
“Kami berharap inisiatif ini akan berlangsung sekitar enam bulan dan akan fleksibel untuk membantu beberapa pemain dalam struktur investasi mengenai token, fiat, ekuitas, instrumen konversi, utang, jalur kredit, dll,” kata pertukaran crypto terbesar dalam seorang pejabat. pernyataan. .
Langkah ini tentunya menjadikan Binance sebagai dana talangan yang kinerjanya mirip dengan IMF yang kerap memberikan dukungan investasi bagi negara-negara dunia yang terancam krisis likuiditas dan pembengkakan utang.
Rencananya adalah dana yang akan digunakan Binance untuk menjaga industri crypto tetap bertahan, setelah pertukaran FTX miliarder Sam Bankman-Fried mengajukan kebangkrutan awal bulan ini, memicu penurunan harga Bitcoin menjadi sekitar $15.000.
Tidak hanya FTX baru-baru ini, beberapa pertukaran crypto juga mengalami kemunduran yang hampir bangkrut setelah terpengaruh oleh fenomena musim dingin crypto, seperti Celsius Network, platform crypto berbasis di AS yang dilaporkan telah mengajukan kebangkrutan Bab 11 ke pengadilan distrik selatan. New York.
Pengajuan kebangkrutan Celsius terjadi setelah Bitcoin dan beberapa koin kripto lainnya mengalami penurunan harga yang tajam. Situasi keuangan Celcius memburuk setelah token USD utama Terra runtuh pada bulan Mei.
Inilah penyebab Celsius bangkrut karena gagal membayar tiga pinjaman besar dari protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) yakni Aave, Maker, dan Compound senilai US$1,2 miliar.
Three Arrows Capital (3AC), sebuah perusahaan pemberi pinjaman crypto yang berbasis di Singapura, dinyatakan bangkrut setelah pasar crypto anjlok hingga US$1 triliun.
Baca juga: Harga Bitcoin Turun 16.000 Dolar AS Setelah Binance Menarik Diri dari Penawaran FTX
Situasi ini kemudian menyebabkan 3AC gagal bayar karena gagal membayar pinjaman sebesar USD 3,5 miliar kepada perusahaan crypto Blockchain.com, Voyager Digital, dan Genesi.
Tak hanya itu, akibat kolapsnya, 3AC juga kehilangan aset sekitar US$400 juta hingga perusahaan tersebut benar-benar tak bisa bertahan dan memilih gulung tikar pada awal Juli.
Menyusul bandar perdagangan aset kripto lainnya, BlockFi juga mengakui kebangkrutan pada awal Juli.
Mengutip dari Financial Times, tumbangnya BlockFi terjadi setelah perusahaan mengalami masalah keuangan akibat 3AC gagal membayar margin call pada BlockFi.