liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Imbas Bear Market Jumlah Investor Kripto Global Anjlok 95 Persen di Sepanjang 2022

Aset Kripto Akan Diawasi OJK dan Bank Indonesia Dalam RUU P2SK, Ini Respon Pelaku Industri

Reporter Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Sepanjang tahun 2022, jumlah investor crypto di pasar global mengalami penurunan tajam, anjlok 95 persen, akibat bear market yang melanda industri cryptocurrency.

Menurut laporan yang dirilis oleh perusahaan investasi crypto Eropa CoinShares, total investasi koin digital yang dimiliki oleh investor crypto akan turun menjadi 433 dolar AS pada tahun 2022.

Jumlah tersebut mengalami penurunan drastis dari jumlah dana investasi kripto di tahun sebelumnya.

Bahkan, depresiasi ini merupakan yang terendah sejak 2018. Selama itu, arus masuk investor kripto global mencapai USD 9,1 miliar.

“Kami melihat arus masuk aset digital berkurang, dengan investor hanya memasukkan USD 433 juta ke dalam produk crypto pada tahun 2022.” tulis James Butterfill, kepala penelitian di CoinShares, dalam laporan yang dirilis oleh Decrypt

Penurunan ini terjadi karena penurunan kapitalisasi beberapa cryptocurrency seperti Bitcoin yang turun hingga 75 persen, hal ini menyebabkan pergerakan pasar crypto global terseret hingga 64 persen dari 2,3 triliun menjadi 829 juta dollar AS.

Penurunan nilai cryptocurrency dimulai setelah The Fed menaikkan suku bunga.

Sikap agresif yang diambil The Fed yang awalnya ditujukan untuk menekan laju inflasi justru membuat crypto tidak lagi dipandang sebagai aset investasi bahkan memicu bear market yang berkepanjangan.

Situasi diperparah dengan runtuhnya beberapa bursa perdagangan crypto, mulai dari Voyager Digital hingga bursa FTX.

Baca juga: Bos JP Morgan: Investor crypto diharapkan waspada bahwa sesuatu yang lebih buruk dari resesi akan datang

Tekanan inilah yang membuat kepercayaan investor crypto memudar dan mendorong mereka untuk keluar dari pasar aset digital. Hingga jumlah investor menurun drastis sepanjang tahun 2022.

“Produk investasi pendek mewakili depresiasi 75 persen dari total arus masuk, menunjukkan sentimen agregat yang sangat negatif untuk kelas aset digital bahkan pada posisi terendah dalam 2 tahun.” jelas James Butterfill.

Baca juga: Elon Musk Peringatkan Investor Kripto Waspadai Scam Deepfake Terbaru

Meski harga Bitcoin dan aset kripto pada pekan ini mengalami kenaikan harga, para analis melihat bahwa investor kripto kini lebih berhati-hati saat hendak memasuki industri aset digital, untuk menghindari kerugian yang menggunung.

Alasan-alasan ini membuat pasar crypto bergerak lebih lambat.

“Sementara reli Bitcoin cukup mengesankan, pedagang crypto berada dalam mode menunggu dan melihat untuk melihat seperti apa domino crypto besar berikutnya,” kata Edward Moya, seorang analis di broker Oanda.