Reporter Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Selama dua bulan terakhir, Binance dilaporkan ambruk dan kehilangan miliaran dolar AS.
Kerugian ini terjadi setelah bursa crypto terbesar di Amerika mengalami penarikan besar-besaran aset crypto.
Munculnya berbagai tekanan di industri cryptocurrency selama beberapa bulan terakhir seperti runtuhnya beberapa platform perdagangan cryptocurrency termasuk FTX, Three Arrows Capital (3AC) hingga Terraform tidak hanya memicu bear market atau penurunan crypto yang berkepanjangan. nilai.
Namun, itu mendorong investor untuk mengambil uang dengan tergesa-gesa atau penarikan massal aset kripto di platform Binance.
Baca Juga: Kematian Segera Miliarder Crypto Menyebabkan Berbagai Teori Konspirasi
Menurut laporan yang disusun Forbes, sejak November 2022 arus keluar aset Binance telah mencapai lebih dari US$12 miliar atau Rp185 triliun (satuan tukar Rp15.465). Dengan pengundian terbesar terjadi pada koin BNB Binance dan stablecoin BUSD,
Serbuan uang juga telah menguras valuasi aset digital Binance, bahkan beberapa token yang disimpan di dompet digital Binance mengalami penurunan drastis, seperti nilai koin BNB yang turun sekitar 30 persen dalam dua bulan. Forbes memperkirakan ada 29 juta token BNB yang tersisa di dompet. Binance.
Performa buruk juga terjadi pada koin kripto BUSD yang mengalami penurunan cukup parah, Business Insider mencatat bahwa stablecoin BUSD telah ambruk hingga 40 persen setelah serbuan aksi uang.
Sebelum runtuhnya likuiditas kripto Binance, CEO Binance Changpeng Zhao diketahui memiliki hubungan baik dengan bursa FTX, bahkan Binance diketahui pernah berpartisipasi dalam pendanaan seri A FTX pada 2019.
Meskipun Binance telah ditarik dari FTX. Namun, investor masih khawatir Binance akan mengalami nasib yang sama dengan FTX, inilah alasan yang mendorong investor untuk keluar dari bursa Binance.
Meskipun kehilangan miliaran dolar karena serbuan uang, Binance masih diperingkatkan sebagai platform pertukaran cryptocurrency terbesar berdasarkan volume transaksi.
Menurut data Coinmarketcap, pada Selasa (10/1/2023) volume transaksi Binance mencapai 38,19, jauh lebih baik daripada platform pertukaran koin kripto lainnya.